Dalam
kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan tentang ritual atau upacara
kelahiran dan kematian dalam budaya lampung. Lampung sendiri mempunyai dua suku,
yaitu Suku Lampung Saibathin dan Suku Lampung Pepadun.
Upacara
Kelahiran Lampung Saibathin
Upacara
Jenis ini dilaksanakan sesuai dengan kehidupan seharihari dalam setiap
transformasi kehidupan, sejak seseorang dalam kandungan sampai akhir hayat
seseorang. 1.
Masa
Kehamilan
- Kukhuk
Limau/Belangekh, Upacara ini dilaksanakan saat masa kehamilan berumur lima
bulan.
- Ngekhuang
Kaminduan, Upacara ini dilaksanakan saat masa kehamilan berumur lima bulan. 2.
Masa
Kelahiran
Teppuk
Pusokh/Salai Tabui/Salin Khah/Nyilih Dakhah Upacara ini dilaksanakan setelah
kelahiran bayi umur sehari, caranya adalah dengan membersihkan dan menanam ari
ari sang bayi.
Betebus
Upacara ini dilaksanakan saat bayi berumur tujuh hari, dimaksudkan untuk
mendoakan bayi dan menebus bayi dari dukun bersalin yang telah merawat bayi
dari kandungan sampai membantu kelahirannya.
Upacara
ini dilaksanakan saat bayi berusia tiga bulan disaat bayi telah diberi makanan
tambahan. 3.
Masa Kanak Kanak
Besunat
Dikenal juga istilah mandi pagi, khitanan bagi anak laki laki
Ngantak
Sanak Ngaji Dilaksanakan saat seorang anak mulai belajar mengaji 4.
Kukhuk
Mekhanai Saat dimana seorang remaja pria telah memasuki masa akil balikh
Nyakakko
Akkos Upacara ini dilakukan bagi remaja perempuan, dalam kesempatan ini juga
dilakukan acara busepi yaitu meratakan gigi dengan menggunakan asahan yang
halus.
Kematian
dalam Suku Lampung Saibathin dan Lampung Saibathin
Kematian
dalam Masyarakat Lampung Saibathin
Pada saat
wafatnya seseorang, akan ada seorang yang ngekunan yaitu memberitahu keluarga,
kerabat dan handai taulan tentang kabar meninggalnya almarhum agar segera
datang untuk ninggam pudak [melayat] . Dalam situasi ini dibagilah tugas, ada
yang melakukan bedah bumi [menggali liang lahat], ada yang memandikan
jenazah, mengkafani,
menyolatkan
hingga menguburkan. Saat malam harinya diadakan bedu’a
yaitu
tahlilan hingga Niga Hari saat malam ketiga dilanjutkan Mitu Bingi pada
malam ketujuh, Ngepakpuluh saat hari keempatpuluh dan Nyekhatus saat
seratus hari wafatnya almarhum.
Upacara Kelahiran
dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Pada saat
mengandung seorang bayi tidak ada ritual khusus, namun dibuatkan makanan untuk
menyambut sang bayi ketika lahir kelak. Makanan tersebut adalah Sagon. Sagon
ini terdiri dari dua jenis yaitu sagon tepung yang berwarna putih dan sagon
kelapa yang berwarna kuning kecoklatan. Makna dari pembuatan sagon ini adalah
untuk memberikan informasi bahwa telah lahir dengan selamat seorang bayi ke
dunia ini. Kemudian diadakan syukuran/aqiqahan sesuai syariat Agama Islam, dengan
serangkaian acara diantaranya pemotongan kambing 1 untuk anak perempuan dan 2
untuk anak laki-laki. Pemotongan rambut yang nanti akan ditukar dengan emas
sesuai dengan berat rambut bayi tersebut.
Kematian
dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Upacara adat
pada saat kematian di masyarakat lampung pepadun antara lain :
Negou
: memperingati hari ketiga meninggalnya seseorang 3.
Mitew :
memperingati hari ketujuh meninggalnya seseorang 4.
Pak Puluh :
memperingati 40 hari meninggalnya seseorang 5.
Nyegatus
: memperingati 100 hari meninggalnya seseorang 6.
Nahun
: memperingati setahun meninggalnya seseorang 7.
Nyeghibu
: memperingati 1000 hari meninggalnya seseorang.
Daftar Pustaka : http://www.academia.edu/5425737/GRL_JADI
Posting Komentar